Optimis, Ikhtiar dan Tawakal

Share Post
  1. Fatimah dan Farhan mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. Fatimah yakin dalam lomba ini akan meraih hasil yang terbaik. Sebaliknya, Farhan merasa bahwa dalam lomba kali ini ia tidak mungkin bisa menang.
  2. Lina dan Hasyim sakit demam berdarah (DB). Mereka berdua dirawat di rumah sakit. Lina memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh, sedangkan Hasyim takut kalau penyakitnya tidak dapat disembuhkan.
  3. Di dalam satu kelas IX terdapat 30 Siswa. Sebanyak 29 Siswa menyongsong ujian dengan rasa percaya diri, namun Paijo merasa takut kalau nanti gagal dalam ujian.

Ciri lain dari orang yang optimis adalah melihat segala sesuatu sebagai sebuah kesempatan, peluang, dan kemungkinan. Sebaliknya orang yang pesimis melihat segala sesuatu sebagai kegagalan dan ketidakmungkinan. Dalam situasi yang sulit orang yang optimis akan selalu bilang, “Meskipun sulit, namun masih ada kesempatan untuk berhasil.” Sebaliknya, dalam situasi yang mudah orang yang pesimis masih mengatakan, “Sebenarnya itu hal yang mudah bagiku, namun aku khawatir kalau nantinya akan gagal.” Orang yang optimis biasanya ditandai dengan wajah yang berseri-seri dan mudah untuk tersenyum. Sebaliknya orang yang pesimis biasanya sering cemberut dan terlihat murung. Sekarang kita dapat memilih, mau menjadi orang yang optimis atau pesimis ?

QS AN-NAJM [53] : 39-42 TENTANG IKHTIAR

Membaca QS An-Najm [53] : 39-42

 

وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ  ٣٩ وَأَنَّ سَعۡيَهُۥ سَوۡفَ يُرَىٰ  ٤٠ ثُمَّ يُجۡزَىٰهُ ٱلۡجَزَآءَ ٱلۡأَوۡفَىٰ  ٤١ وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلۡمُنتَهَىٰ  ٤٢

Mengartikan QS An-Najm [53] : 39-42

ارتيپا :”دان باهوا سٓسٓئوراڠ تيداء لاه مٓمڤٓراوليه كچوالي اڤا ياڠ تٓلاه دي اوساهاكانۑا، دان سوڠڮوه اوساهاۑا ايتو كٓلاء اكان دي ڤٓرليهاتكان كٓڤاداۑا، كٓموديان اكان ديبٓري بالاسان كٓڤاداۑا دٓڠان بالاسان ياڠ ڤاليڠ سٓمڤورنا. دان سٓسوڠڮوهۑا  كٓڤادا توهانمولاه كٓسوداهانۑا سڮالا سٓسواتو”

  1. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
  2. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
  3. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
  4. dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),

Memahami Isi Kandungan QS An-Najm [53] : 39-42 dan Hadis Yang terkait

Ayat 39-42 QS An-Najm diatas menegaskan bahwa seseorang hanyalah akan memperoleh hasil sesuai dengan kadar usahanya. Artinya, usaha yang sedikit akan memperoleh hasil yang sedikit, dan usaha yang banyak akan mendapatkan hasil yang banyak pula. Berbuat kebaikan akan memperoleh kebaikan, dan berbuat keburukan akan mendapakan keburukan. Dan semua perbuatan dan usahanya selama di dunia ini akan diperanggung jawabkan di hadapan Alloh dan memperoleh balasannya kelak di akhirat. Perbuatan baik (ama sholeh) akan dibalas dengan surga, dan perbuatan buruk/dosaakan dibalas dengan neraka.

Atas dasar spirit dari ayat 39-42 QS An-Najm tersebut, dapat diambil suatu pelajaran, bahwa Anda harus belajar secara rajin dan sungguh-sungguh kalau Anda ingin menjadi pandai dan memiliki ilmu yang banyak. Sebaliknya Anda akan menjadi bodoh jika malas dan tidak belajar secara sungguh-sungguh. Kalau Anda ingin menjadi orang kaya dan tercukupi kebutuhan hidupnya, maka Anda harus bekerja keras dalam mencari harta. Jika tidak demikian, maka Anda akan menjadi miskin dan tidak tercukupi kebutuhan hidupnya. Begitu seterusnya

Flashdisk Kitab Kuning PDF

Pengertian Ikhtiar

Ikhtiar adalah berusaha bersungguh – sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita. Ketika seseorang menginginkan sesuatu maka ia harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya.

Contoh-contoh ikhtiar adalah sebagai berikut.

  1. Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar.
  2. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja.
  3. Orang yang ingin memiliki tabungan harus berusaha hidup hemat atau mengurangi pengeluaran.
  4. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan berolah raga.
  5. Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat.

Alloh SWT memerintahkan kepada umat Islam agar ber-Ikhtiar untuk mendapatkan hasil yang dicita-citakan. Sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya; “Sesungghunya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mau merubah sendiri keadaannya”. (QS Ar-Ra’du : 11)

Memang diakui, bahwa seseorang terkadang menjadi kaya dan tercukupi kebutuhan hidupnya bukan dari usaha/pekerjaannya sendiri, tetapi dari warisan atau dari bantuan dan pemberian orang lain. Seseorang siswa bisa menjawab semua soal-soal ujian dan memperoleh nilai yang bagus, bukan karena ketekunan belajarnya, tetapi karena nyontek atau dapat bantuan jawaban dari temannya.

Akan tetapi menurut pandangan agama, bahwa harta dan kekayaan yang berasal dari hasil usahanya sendiri jauh lebih mulia daripada yang berasal dari hasil mengemis atau bantuan orang lain. Sebagaimana sabda Rasululloh SAW :

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَأَ نْ يَّحْتَطِبَ اَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلٰى ظَهْرِهٖ خَيْرٌ لَهٗ مِنْ اَنْ يَّسْأَلَ

اَحَدًا فَيُعْطِيَهٗ اَوْ يَمْنَعُهٗ (رواه البخارى ومسلم)

ارتيپا :”داري ابو هريره رضي الله عنه ايا بٓركاتا ؛ رسول الله ﷺ بٓرسابدا: سوڠڮوه سٓكيراۑا سالاه سٓئوراڠ دي انتارا كامو مٓنچاري كايو باكار دان دي ڤيكولۑا كايو ايتو ، ماكا ياڠ دٓميكيان ايتو  لٓبيه بايك داري ڤادا مٓمينتا-مينتا كٓڤادا سٓسئوراڠ، بايك اوراڠ ايتو مٓمبٓري اتاو تيداء مٓمبٓري”

ALI IMRAN AYAT 159, TENTANG TAWAKKAL

Membaca QS. Ali Imran Ayat 159, Tentang Tawakkal

فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ  ١٥٩

Mengartikan QS. Ali Imran Ayat 159, Tentang Tawakkal

Arti Terjemah Q.S. Ali Imran [3] : 159

ارتيپا : “كارنا بٓركات رحمة الله آ ڠكاو (محمد) بٓركاتا لٓـماه لٓـمبوت تٓرهاداڤ مٓريكا. سٓكيراۑا كامو بٓرسيكاڤ كٓراس دان بٓرهاتي كاسار، تٓنتو مٓريكا مٓنجاوهكان ديري داري سٓكٓليليڠمو. كارٓنا ايتو ماعافكان مٓريما، موهونكان امڤون باڮي مٓريكا دان بٓرموشاواراهلاه دٓڠان مٓريكا دالام بٓرباڮاي اوروسان. كٓموديان اڤابيلا كامو تٓلاه مٓمبولاتكان تّكاد، ماكا بٓر-تَوَكَّلْ-لَاهْ كٓڤادا الله. سوڠڮوه الله مٓۑوكاي اوراڠ-اوراڠ ياڠ برتَوَكَّلْ كٓڤاداۑا”

  1. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya

 Memahami Isi Kandungan QS Ali Imran [3] : 159 dan Hadis Yang terkait

Isi kandungan pokok ayat 159 QS Ali Imron di atas adalah menjelaskan sikap terpuji (akhlak mahmudah) Rosululloh terhadap masyarakat yang perlu kita teladani, yaitu :

  1. Bersikap lemah lembut
  2. Tidak bersikap kasar dan keras kepala
  3. Bersikap pemaaf dan memohonkan maaf
  4. Selalu bermusyawarah dalam segala urusan
  5. Bertawakkal, memasrahkan semua hasil usahanya kepada Alloh.

 Apa Itu Tawakkal?

Secara lughowiy (etimologi, bahasa), kata Tawakkal  berarti berserah diri, bersandar, atau berpasrah. Menurut pengertian isthilahiy (terminologi), tawakkal adalah sikap berserah diri kepada ketentuan Alloh atas hasil dari usaha kerasnya. Dengan demikian, sikap tawakkal dilakukan setelah bekerja, berusaha dan berdoa. Bukan sebaliknya.


Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca