Membaca QS. AN-NAHL [16] : 114
Bacaan QS An-Nahl [16] : 114
فَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلٗا طَيِّبٗا وَٱشۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ ١١٤
Mengartikan QS An-Nahl [16] 114
Arti Mufrodat (Perkata) QS An-Nahl [16] : 114
طَيِّبٗا |
حَلَٰلٗا |
ٱللَّهُ |
رَزَقَكُمُ |
مِمَّا |
فَكُلُواْ |
baik | halal | Allah | memberi rezki kepadamu | dari apa | maka makanlah |
إِيَّاهُ |
كُنتُمۡ |
إِن |
ٱللَّهِ |
نِعۡمَتَ |
وَٱشۡكُرُواْ |
kepadanya | kalian adalah | jika | Allah | nikmat | dan bersyukurlah |
تَعۡبُدُونَ |
|||||
kamu menyembah |
Arti Terjemah QS An-Nahl [16] : 114
“ماكا ماكانلاه اڤا ساجا ياڠ حلال لاݤي بايك ياڠ تّلاه ديريزقيكان الله كّڤادامو, دان شوكوريلاه نيعمات الله, جيكا كامو مّپّمباه هاپا كّڤاداپا”
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah
Pesan Kandungan QS An-Nahl [16] : 114
Allah telah memberikan rezeki kepada manusia sangat banyak, bahkan tak terhitung nilainya. Bumi dan seisinya dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sudah sepantasnya apabila kalian semua bersyukur kepada Allah atas nikmat- Nya itu. Q.S. an-Nahl/16 : 114 di atas secara ringkas mengandung pesan, yakni perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik (thoyyib), serta mensyukuri nikmat Allah Swt. Makanan Halal di sini dapat ditinjau dari tiga hal, yakni 1) halal zatnya, 2) halal proses mengolahnya, dan 3) halal cara mendapatkannya. Sedangkan Makanan Yang Baik adalah makanan yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi tubuh. Makanan dan minuman yang halal dan baik akan membawa manfaat yang besar terhadap tubuh dan aktivitas kita. Diantaranya:
- dapat membawa ketenangan hidup;
- menjaga kesehatan jasmani dan rohani;
- mendapat perlindungan dari Allah;
- aktivitas yang dilakukan dapat membawa berkah.
Sebaliknya, kita harus bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Apabila kita memakan dan meminum yang haram, dampak negatifnya antara lain:
- dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang merusak tubuh;
- membuat jiwa gelisah, terganggu; tak tenang
- doa dan ibadah seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah;
- membuat seseorang malas beribadah.
Perhatikan hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ . فَقَالَ تَعَالَى يَاأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَ اعْمَلُوْا صَالِحًا . وَقَالَ تَعَالَى : يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنَ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ – ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلُ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ : يَا رَبِّ يَا رَبِّ, وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَ مَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَ مَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُدِيَ بِالْحَرَامِ, فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟ . (رواه مُسْلِمْ)
Artinya “Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.” (HR. Muslim).
HUKUM BACAAN MIM SUKUN
Jika terdapat mim sukun ( مْ ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah, maka hukum bacaannya dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
- Ikhfa` syafawi
- Idgam mimi
- Izhar syafawi.
Ikhfa` syafawi ( إِخْفَاءْ شَفَوِي)
Ikhfa’ artinya samar-samar, dan syafawi artinya bibir. Suatu lafaz mengandung bacaan ikhfa’ syafawi apabila terdapat mim sukun ( مْ ) bertemu dengan huruf ba’ ( ب ). Contoh :
فَإِذَاهُمْ بِالسَّاهِرَةِ |
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْلٍ |
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ |
وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ |
Cara membacanya : bunyi mim sukun dibaca samar- samar di bibir dan berdengung.
Idgham Mimi / Mitslain (إِدْغَامْ مِيْمِيْ / مِثْلَيْنْ )
Idgham artinya memasukkan atau melebur, sedangkan mitslain artinya dua yang sama (mahkraj dan sifatnya). Suatu lafaz mengandung bacaan Idgam Mimi apabila ada mim sukun ( مْ ) bertemu dengan huruf mim ( م ). Contoh bacaan idgham mimi:
عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا |
وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِنْ رَسُوْلٍ |
إِنَّ الَّذِيْنً هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ |
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا |
Cara membacanya : bunyi mim sukun dimasukkan atau dilebur dengan mim di depannya dan berdengung.
Izhar Syafawi ( إِظْهَارْ شَفَوِي)
Izhar artinya jelas, dan syafawi artinya bibir. Suatu lafaz mengandung bacaan izhar syafawi apabila ada mim sukun ( مْ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah berikut: :
ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل ن و هـ ي
Contoh:
عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ |
إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ |
لَكُمْ دِيْنُكَمْ |
عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ |
وَ أَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ |
وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا |
Cara membacanya : bunyi mim sukun dibaca jelas dengan bibir tertutup
Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.