Surat dari Negeri yang Hilang-1

Cerita Bersambung Jejak di Tanah Merdeka

Setelah aksi besar yang menggugah semangat masyarakat, Surya duduk di bawah pohon beringin, mengamati aktivitas desa yang kembali hidup. Masyarakat bercerita tentang harapan baru yang muncul setelah perjuangan mereka. Namun, di dalam hatinya, ada keraguan yang menggelayuti.

Suatu sore, ketika senja mulai datang, seorang pengembara tua muncul di antara kerumunan. Berkerudung, wajahnya dipenuhi kerutan yang dalam. Ia langsung mendekati Surya dan menyerahkan sebuah surat yang tampak tua dan usang.

“Ini untukmu, anak muda. Waktumu telah tiba,” katanya, suaranya bergetar penuh makna.

Setelah menghilang, Surya membuka surat itu dan menemukan pesan singkat: “Di luar batas desa ini, ada kebenaran yang terpendam. Temukan jejak-jejak yang hilang.” Kegelisahan dan rasa ingin tahu bergabung dalam pikirannya. Ia merasa seolah ada panggilan untuk melanjutkan pencarian kebenaran.

Segera, Surya berkumpul dengan Rani dan teman-teman sekelompoknya di balai desa. “Ada sesuatu yang penting di luar sana,” seru Surya, menunjukkan surat itu. Rani, matanya berkilau, menanggapi, “Apa maksudnya? Jejak-jejak yang hilang?” Diskusi berlangsung hangat, membahas apa yang bisa mereka lakukan dan bagaimana mereka bisa memulai pencarian ini.

Baca Cerita Sebelumnya Jejak-jejak yang Tertinggal di Tanah Merdeka End

Mereka memulai perjalanan ke desa-desa tetangga, melintasi ladang padi yang menguning dan hutan lebat. Di tengah perjalanan, mereka bertemu berbagai karakter menarik, seperti pedagang keliling yang menceritakan legenda tentang pejuang-pejuang yang terlupakan.

Ketika malam tiba, mereka beristirahat di sebuah pos ronda. Di sinilah Dika, seorang pemuda yang cerdas dan lucu, mulai menghibur teman-temannya dengan kisah-kisah lucu, meski hatinya penuh kerinduan akan keluarga yang masih tinggal di desa lama.

Suatu ketika, mereka mendengar desas-desus tentang seorang wanita tua bernama Dinda, yang dikenal sebagai saksi sejarah. Akhirnya, mereka menemukan Dinda, yang sedang duduk di teras rumahnya, dikelilingi anak-anak.

Surya dan Rani memperkenalkan diri, menunjukkan surat tersebut. Dinda mengamati surat dengan tajam. “Ada banyak yang tidak pernah diceritakan. Di negeri ini, sejarah menyimpan rahasia. Jejak yang hilang mungkin berkaitan dengan kisah para pejuang yang diabaikan,” katanya.

“Bagaimana kita bisa menemukan jejak itu?” tanya Surya. Dinda tersenyum. “Cari tempat-tempat yang pernah menjadi saksi perjuangan. Mereka bisa membimbingmu.”

Mendengar itu, semangat baru berkobar di dalam diri mereka. Mereka merencanakan rute dan mempersiapkan diri untuk perjalanan yang lebih menantang.