Perempuan yang Berdiri di Tepian Zaman

Jejak di Tanah Merdeka
Share Post

Malam itu, Surya terjaga, matanya menatap langit berbintang, pikirannya melayang ke sosok perempuan yang terlupakan dalam sejarah. Hatinya bergetar dengan rasa penasaran dan rasa tanggung jawab. Ia teringat kisah yang dibagikan Dinda tentang Bunga, seorang pejuang yang berani. Apa yang membuat Bunga berbeda? Mengapa namanya tak pernah terdengar?

Di bawah cahaya rembulan, Surya pergi ke rumah Dinda, berharap mendapatkan lebih banyak informasi. Ketika ia tiba, Dinda sudah menunggu, wajahnya menyiratkan kebijaksanaan yang mendalam.

“Surya, kau datang untuk menggali lebih dalam, bukan?” Dinda memulai, suaranya lembut namun penuh tegas. “Bunga adalah simbol harapan. Dia mengajarkan kami bahwa perjuangan bukan hanya milik para pria di medan perang, tetapi juga milik setiap perempuan yang berani bermimpi.”

Surya merasa ada api yang menyala dalam hatinya. “Kami harus mengangkat suara perempuan ini. Mereka juga berjuang, meski sering kali terabaikan.”

Pagi itu, Surya, Rani, dan Dika memutuskan untuk menyusuri jalan setapak menuju desa-desa tetangga, mendengarkan kisah-kisah perempuan yang pernah menjadi bagian dari perjuangan. Setiap langkah mereka membawa beban sejarah yang terpendam.

Di salah satu desa, mereka bertemu Ibu Sari, seorang perempuan tua yang penuh kenangan. Saat mereka duduk di beranda rumahnya, Surya dapat melihat kerinduan di mata Ibu Sari.

“Bunga, dia memimpin kami, mengajarkan kami untuk tidak hanya mengandalkan laki-laki. Dia mengajarkan kami kekuatan, dan bagaimana cara melindungi yang kami cintai,” Ibu Sari bercerita, suara penuh emosi.

Flashdisk Kitab Kuning PDF

Setiap kata Ibu Sari seolah menyalakan kembali api perjuangan di dalam diri mereka. Surya dan Rani saling menatap, mengerti bahwa mereka tidak hanya mencari fakta, tetapi juga jiwa dari sejarah itu sendiri.


Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca