Menimang Cucu
(Catatan Sungkem ibu bapak).
Mungkin perasaan bapak tadi pagi bahagia sekali,di usianya yang sepuh bapak masih sehat bersama cucu yang ke 20an.
Dan diskusi malam itu saya dan kakak memberikan sebuah pelajaran penting bagi saya pribadi,dan semoga dengan tulisan ini teman teman ikut merasakan maksud tulisan dibawah ini.
“Sungguh orang tua tidak bercanda merawat kita ketika kecil” kata kata ini kita ulangi berkali kali dalam diskusi yang saat itu kisaran pukul 21.30 ditemani dengan suara bising sesekali motor lewat, karena diskusi kami di belakang rumah dan di pinggir jalan.
Kita sendiri merasakan kok sebagai orang tua,merawat anak penuh dengan pontang panting,penuh dengan segala macam perjuangan yang ada,”Nak,bapak tidak bercanda merawatmu,maka sekolahlah yang bener,yang temen bukan untuk siapa siapa,tapi untuk bapak yang susah payah bekerja untuk menunjang sekolah kamu”.
itu ungkapan yang disampaikan kakak memberi nasehat kepada anaknya
Apa beliau tidak ikhlas merawat? Bukan
Beliau ingin jerih payah susah payah orang tua itu menemui sebuah hasil yaitu anak yang sholih dan sholihah.
“Sungguh ibu dan bapak tidak bercanda merawat kita hingga dewasa” Hal ini berulang lagi kita tekankan dalam diskusi malam itu.
Maka,apa pantas kau melupakan orang tua?
Maka,apa layak orang tua tak kau jatah bulanannya, smntra dulu ia bersungguh sungguh membesarkanmu?
Maka,apa kita masih perhitungan dengan orang tua padahal beliau tak pernah menghitung keringatnya kala itu.
“Anakku,ingat aku ya,itu bukan untuk aku,tapi untuk dirimu sendiri” pesan ibu padaku,aku menangis mendengarnya,aku mencoba memaknai apa ucapan dan petuah ibu tersebut.
Saya mencoba mengurai makna kata ibu tersebut,ternyata benar,ketika kita ingat dan peduli sama orang tua,apapun akan dimudahkan dan di lancarkannya.
ingat aku,bukan untukku tapi untuk memudahkan jalanmu
ingat aku,bukan untuk hidupku, tapi untuk kehidupanmu
ingat aku,bukan untuk menghitung perjuanganku,tapi demi untuk melancarkan perjuanganmu.
Ya Allah
Betul sekali kata kata itu,seperti biasa saya ketika balik dari Bojonegoro selalu berdiskusi kecil dengan istri di mobil,mencari pelajaran apa yang bisa kita petik dari sebuah silaturrohim,dan kata kata diatas itu yang bisa kita simpulkan bahwa orang tua tidak sedang bercanda merawat kita,maka hormatilah,hargailah,sayangilah beliau beliau.
Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.