Kesejahteraan Guru dan Mutu Pendidikan: Pelajaran dari Negara-Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik

Share Post

Pada Hari Guru 2024 ini, kesejahteraan guru dapat menjadi suatu momen refleksi penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Guru memang merupakan sektor utama bidang pendidikan, tetapi untuk kesejahteraan dan pemberian penghargaan kepada mereka masih dirasa kurang lengkap dan dinilai kurang ada penghormatan profesional baik secara material maupun non-material. Ini memang bukan hanya sekadar isu di Indonesia tetapi sudah menjadi isu global.
Potret Kesejahteraan Guru di Indonesia
Data FSGI mencatat rata-rata gaji guru honorer di Indonesia masih jauh dari layak, bahkan masih di bawah UMR di banyak daerah, bahkan ada yang cuma dibayar Rp 300.000 per bulan. Meski pemerintah telah mengangkat sebagian guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), proses ini belum menyentuh seluruh guru yang membutuhkan.
Di sisi lain, tanggung jawab guru terus meningkat, mulai dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka, digitalisasi pendidikan, hingga tekanan administratif yang sering kali tidak didukung dengan pelatihan yang cukup. Rendahnya kesejahteraan ini berdampak pada motivasi kerja dan, pada akhirnya, mutu pendidikan secara keseluruhan.
Belajar dari Negara dengan Kesejahteraan Guru Tinggi
Beberapa negara dengan mutu pendidikan yang baik memiliki pola yang sama: guru dianggap sebagai profesi yang prestisius dan diberi kompensasi yang layak.
Finlandia adalah salah satu contoh sukses. Guru di Finlandia tidak hanya mendapatkan gaji tinggi—rata-rata $40.000 per tahun atau Rp. 600.000.000 per tahun, jika di Rupiahkan dengan Kurs 1 Dollar Rp. 15.000 untuk guru pemula, tetapi juga dilatih dengan sangat baik. Semua guru di Finlandia diwajibkan memiliki gelar master, dan profesi ini dipandang setara dengan dokter atau insinyur. Selain itu, beban kerja guru di Finlandia lebih fokus pada pengajaran dan pengembangan siswa daripada administratif.
Singapura menginvestasikan dana besar untuk melatih dan mendukung guru. Guru di Singapura mendapat gaji awal sekitar SGD 3.500 (Rp 39 juta) per bulan, pemerintah Singapura juga menawarkan berbagai pelatihan profesional dan program pengembangan karier. Hasilnya, siswa Singapura secara konsisten menempati peringkat tinggi dalam Program for International Student Assessment (PISA).
Mengapa Kesejahteraan Guru Penting?
Berbagai penelitian menunjukkan hubungan erat antara kesejahteraan guru dan hasil belajar siswa. Penelitian UNESCO menunjukkan bahwa negara dengan kesejahteraan guru yang baik cenderung memiliki sistem pendidikan yang lebih kuat. Guru yang sejahtera cenderung lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik, berinovasi dalam metode pengajaran, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Sebaliknya, guru yang merasa tidak dihargai akan sulit memberikan performa terbaik.
Di Indonesia, langkah seperti mempercepat pengangkatan guru honorer menjadi PPPK, memberikan insentif khusus bagi guru di daerah terpencil, dan meningkatkan alokasi APBN untuk pendidikan, terutama untuk gaji dan pelatihan guru, perlu menjadi prioritas.
Rekomendasi untuk Masa Depan Pendidikan di Indonesia
Reformasi Sistem Penggajian: Dengan memastikan semua guru, termasuk honorer, mendapatkan gaji minimum yang layak dan atau serendah-rendahnya setara UMR Kabupaten atau Kota.
Penghargaan Profesional: Dengan membangun citra guru sebagai profesi yang dihormati melalui pelatihan berkualitas dan pengakuan publik.
Investasi Jangka Panjang: Dengan fokus pada pelatihan berbasis kompetensi, khususnya untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan Kurikulum Merdeka atau perkembangan dunia yang cepat berubah.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dan gurulah fondasi utamanya. Kesejahteraan guru bukan sekadar soal keadilan tetapi strategi membangun masa depan yang lebih cerah.
Nah, saatnya menjadikan refleksi Hari Guru 2024 ini sebagai titik balik. Belajar dari negara-negara maju, Indonesia harus menjadikan kesejahteraan guru prioritas agar mutu pendidikan bisa lebih baik. Seperti kata pepatah, “Guru adalah lentera di tengah kegelapan.” Lentera ini harus tetap menyala demi mencerdaskan generasi bangsa.


Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca