Download Kitab Al Iqna fii Halli Al Fazh Abi Syuja
Nama lengkap kitab “Al-Iqna’” (الإقناع) adalah “Al-Iqna’ fi Halli Alfazhi Abi Syuja’” (الاقناع في حل ألفاظ أبي شجاع). Lafaz “iqna’” adalah mashdar “aqna’a” yang bermakna “memuaskan”. Kitab al-Iqna’ fi Hall Alfazh Abi Syuja’ ( الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع ) merupakan sebuah kitab fiqh mazhab al-Syafi’i yang terkenal di kalangan ulama mazhab al-Syafi’i yang mutaakhir. Kitab ini adalah hasil karya al-Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Muhammad al-Khathib al Syarbiniy (977H) sebagai syarah bagi sebuah matan fiqh yang terkenal. Iaitu Matan al-Taqrib atau terkenal dengan nama Matan Abi Syuja’ yang nama pengarangnya al-Qadhi Abu Syuja’. Syihabuddin Ahmad bin al-Hasan bin Ahmad al-Ashbahani(533-593H).
Dari sisi posisinya sebagai syarah, kedudukannya seperti kitab “Fathu Al Qorib” karya Ibnu Al-Ghorobili/Ibnu Qosim Al-Ghozzi, “Kifayatu Al Akhyar” karya Al-Hishni. “Tuhfatu Al-Labib” karya Ibnu Daqiqi Al-‘Id, “An-Nihayah” karya Waliyyuddion Al-Bashir dan semisalnya. Hanya saja, kitab “Al-Iqna’” bisa digolongkan syarah panjang (“muthowwal”) meskipun juga tidak terlalu panjang lebar. Kitab “Al-Iqna’” tidak seringkas “Fathu Al Qorib” atau pertengahan seperti “Kifayatu Al Akhyar”. Al-Ghozzi menyebutnya sebagai “syarhun muthowwalun hafil” (syarah panjang nan padat)
Kitab al Iqna’ ini menjadi kitab standard bagi kebanyakan pusat pendidikan Islam di Unirvesitas-universitas Timur Tengah. Kitab Al Iqna juga dijadikan refrensi dan kajian di pesantren-pesanten di Indonesia. Kembali dengan Judul Iqna’ yang berarti memuaskan dengan judul itu, pengarang memaksudkan agar orang yang membaca sudah merasa cukup dan puas dengan penjelasan yang ada di dalamnya sehingga tidak perlu bertanya-tanya lagi terkait memahami kalimat-kalimat yang terdapat pada “Matan Abu Syuja’”.
Motivasi penulisan “Al-Iqna’” adalah atas permintaan kawan-kawan dan murid-murid Asy-Syirbini yang sering mengkaji ilmu bersama beliau. Asy-Syirbini diminta agar berkenan membuat syarah untuk “Matan Abu Syuja’” yang bisa mengurai ungkapan-ungkapan yang sulit dan samar, disertai penjelasan “fawaid fiqhiyyah”, penjelasan ushul fikih, dan pembahasan soal-soal fikih aktual sebagaimana yang ditulis oleh Asy-Syirbini dalam syarah “At-Tanbih”, syarah “Minhaj Ath-Tholibin” dan syarah “Al-Bahjah”. Setelah Asy-Syirbini beristikhoroh beberapa waktu dan salat di dekat makam imam Asy-Syafi’i lalu merasakan dada telah menjadi lapang, barulah beliau memulai menulis “Al-Iqna’” ini.
Download Kitab Al Iqna fii Halli Al Fazh Abi Syuja
Kitab Al Iqna fii Halli Al Fazh Abi Syuja Juz-1
Kitab Al Iqna fii Halli Al Fazh Abi Syuja Juz-2
Sasaran kitab ini sebagaimana ditulis oleh Asy-Syirbini dalam muqoddimahnya adalah untuk para pelajar pemula dan pertengahan. Untuk pelajar pemula diharapkan sudah cukup berpegang kitab ini jika ingin menguasai fikih mazhab Asy-Syafi’i. Sementara untuk pelajar pertengahan diharapkan sudah cukup merujuk padanya jika ingin mengajarkan pada orang lain.
Dalam mensyarah, Asy-Syirbini menjelaskan “dhobth” lafaz “Matan Abu Syuja’”, menjelaskan arah merujuknya dhomir, mengurai lafaz-lafaz samar, dan menjelaskan dalil dari setiap permasalahn fikih baik dalil Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Saat menjelaskan As-Sunnah kadang-kadang Asy-Syirbini juga mentakhrijnya.
Tidak semua ungkapan yang ditulis Asy-Syirbini mudah dicerna. Kadang-kadang ada ungkapan yang perlu direnungi lebih dalam untuk memahaminya. Untuk memahami dengan cepat dan memastikan maknanya, disarankan untuk memanfaatkan hasyiyah-hasyiyah yang ditulis untuk kitab ini, terutama karya Al Bujairimi yang lebih terkenal dalam versi cetakan dengan nama “Al-Bujairimi ‘Ala Al Khothib” (البجيرمي على الخطيب).
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, institusi Al-Azhar Asy-Syarif telah memandang kitab “Al-Iqna’” ini layak dijadikan kitab resmi yang dipelajari untuk para pelajar yang menuntut ilmu di Al-Azhar. Hanya saja, mengingat tidak semua yang ditulis di “Al-Iqna’” dianggap perlu dipelajari dan demi mempermudah untuk dipahami maka sejumlah ulama yang tergabung dalam tim khusus telah bangkit untuk meringkas dan mentahdzib “Al-Iqna’” ini. Hasil ringkasan mereka diberi nama “Taisiru Al-Iqna’”. Dalam ringkasan ini pembahasan-pembahasan yang tidak ada realitanya dibuang. Termasuk pembahasan-pembahasan yang janggal dan bertentangan dengan realita dan penemuan baru masa kini.
Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.