Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Umayyah

Share Post

  1. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Dinasti Bani Umayah adalah Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keluarga Bani Abbas bin Abdul Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan dari bani Hasyim dan golongan Syi’ah, serta kaum Mawali (non arab) yang merasa dikelasduakan oleh pemerintah Bani Umayah.

DAULAH UMAYYAH DI ANDALUSIA (756 M – 1031 M)

Para Khalifah Bani Umayyah Andalusia

Kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus berakhir pada tahun 750 M, kekhalifahan pindah ke tangan Bani Abbasiyah. Namun, salah satu penerus Bani Umayyah yang bernama Abdurrahman ad-Dakhil dapat meloloskan diri pada tahun 755 M dari kejaran pasukan Bani Abbasiyah dan masuk ke Andalusia (Spanyol). Di Spanyol sebagian besar umat Islam di sana masih setia dengan Bani Umayyah. Abdurrahman ad-Dakhil kemudian mendirikan pemerintahan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai amir (pemimpin) dengan pusat pemerintahan di Cordoba.

Adapun Amir-Amir Bani Umayyah yang memerintah di Andalusia (Spanyol) sebagai berikut:

No. Nama Amir  Tahun Kekhalifahan
1. Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I) 756 – 788 M
2. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I) 788 – 796 M
3. Al- Hakam bin Hisyam (al-Hakam I) 796 – 822 M
4. Abdurrahman al-Ausat (Abdurrahman II ) 822 – 952 M
5. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I) 852 – 886 M
6. Munzir bin Muhammad 886 – 888 M
7. Abdullah bin Muhammad 888 – 912 M
8. Abdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III) 912 – 961 M
9. Hakam al–Muntasir 961 – 976 M
10. Hisyam II 976 – 1009 M
11. Muhammad II 1009 – 1010 M
12. Sulaiman 1013 – 1016 M
13. Abdurrahman IV 1016 – 1018 M
14. Abdurrahman V 1018 – 1023 M
15. Muhammad III 1023 – 1025 M
16. Hisyam III 1027 – 1031 M

Pada masa pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol), Cordoba menjadi pusat berkembangnya ilmu pengetahuan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terjadi pada masa pemerintahan  amir yang ke-8 yakni Abdurrahman an-Nasir dan amir yang ke-9 yakni Hakam al-Muntasir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Kota Cordoba ditandai dengan adanya Universitas Cordoba. Universitas ini memiliki perpustakaan dengan koleksi buku mencapai 400.000 judul. Pada masa kejayaannya Cordoba memiliki 491 masjid dan 900 pemandian umum. Didirikannya masjid-masjid yang megah dan indah menunjukkan bahwa pada saat itu kesadaran untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan juga sangat tinggi.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat berarti. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Ilmu Kimia

Di antara ahli kimia ketika itu adalah Abu Al-Qasim Abbas Ibn Farnas yang mengembangakan ilmu kimia murni dan kimia terapan. Ilmu kimia murni maupun kimia terapan adalah dasar bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran.

Kedokteran

Di antara ahli kedokteran ketika itu adalah Abu Al-Qasim Al-Zahrawi. Ia dikenal sebagai ahli bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Di dunia Barat dikenal dengan Abulcasis. Karyanya berjudul “al-Tasrif li man ‘Ajaza an al-Ta’lif”, yang pada abad XII telah diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di Genoa (1497M), Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M). Buku tersebut menjadi rujukan di universitas-2 di Eropa.

Flashdisk Kitab Kuning PDF
Sejarah.

1) Abu Marwan Abdul Malik bin Habib, salah satu bukunya berjudul “al-Tarikh”. Ia meninggal pada tahun 852 M.

2)  Abu Bakar Muhammad bin Umar, dikenal dengan Ibnu Quthiyah. Karya bukunya berjudul ”Tarikh Iftitah al-Andalus”.

3) Hayyan bin Khallaf bin Hayyan, karyanya “al-Muqtabis fi Tarikh Rija al-Andalus” dan “al-Matin”.

Bahasa dan sastra

Diantara tokoh terkenal bidang sastra ketika itu adalah :

1)  Ali al-Qali, karyanya al-Amali dan al-Nawadir, wafat pada tahun 696 M.

2) Abu Bakar Muhammad Ibn Umar. Di samping terkenal sebagai ahli sejarah, ia adalah seorang ahli bahasa Arab, nahwu, penyair, dan sastrawan. Ia menulis buku dengan judul “al-Af’al” dan “Fa’alta wa Af’alat”. Ia meninggal pada tahun 977 M.

3) Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, karya prosa diberi nama “al-‘Aqd al-Farid”. Ia meninggal tahun 940 M.

4) Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Lahir di Cordova pada tahun 382 H/992 M dan wafat pada tahun 1035 M. Karyanya dalam bentuk prosa adalah “Risalah al-awabi’ wa al-Zawabig, dan “Hanut Athar”.

Pertumbuhan Kebudayaan

Selain ilmu pengetahuan  pada masa  Bani Umayah juga berhasil mengembangkan bidang  lainnya, yaitu :

Arsitektur

Perkembangan di bidang arsitektur ini terlihat dari bangunan-bangunan artistic serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota lama pun dibangun menjadi kota modern. Mereka memadukan gaya Persia dengan nuansa Islam yang kental di setiap sudut bangunannya. Pada masa al-Walid bin Abdul Malik dibangun juga sebuah masjid agung yang terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah bin Jarrah serta dibangunnya sebuah kota baru yaitu Kota Kairawan oleh Uqbah bin Nafi’.

Organisasi militer

Pada  masa pemerintahan Bani Umayyah ini militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan yaitu angkatan darat (al-jund), angkatan laut (albahiriyah) dan angkatan kepolisian.

Perdagangan

Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur perdangan menjadi semakin lancar. Ibu Kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang yang ramai dan makmur, begitu pula Kota Aden.

Kerajinan

Ketika Khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras (semacam bordiran),  yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah dan para pembesar pemerintahan


Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca