Memuliakan Orang Tua dan Guru

santun
Share Post

Sebenarnya orang tua itu ada tiga macam, yaitu:

  1. Orang yang menyebabkan kita lahir, yaitu ayah dan ibu kandung. Biasa disebut orang biologis.
  2. Orang yang mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan, yaitu bapak dan ibu guru. Biasanya guru disebut orang tua rohani.
  3. Orang yang menyebabkan pasangan (suami/isteri) kita lahir, yaitu Bapak dan ibu mertua.

Ketiga macam orang tua tersebut wajib kita hormati karena jasa-jasanya yang sangat besar. Banyak kejadian nyata, bahwa banyak orang yang sukses hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat, disebabkan penghormatan dan ketaatan kepada orang tuanya. Sebaliknya, tidak sedikit orang hidup sengsara disebabkannya kedurhakaannya kepada kedua orang tuanya. Sebagai seorang muslim, kita tentu tidak ingin hidup sengsara di dunia, terlebih lagi di akhirat nanti. Kita selalu menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebagaimana do’a yang kita panjatkan setiap hari.

 KEWAJIBAN BERBAKTI DAN TAAT KEPADA ORANG TUA

Alasan Perlunya Berbakti dan Taat Kepada Orang Tua

Kewajiban tingkat pertama yang harus dilakukan seseorang ialah beribadah kepada Allah, karena Dia-lah yang menciptakannya. Kewajiban tingkat kedua ialah berbakti kepada orang tua, karena peranannya sebagai perantara Allah dalam menciptakan manusia. Kewajiban tingkat ketiga ialah berbuat baik kepada  sesama manusia pada umumnya, karena perannya yang cukup besar dalam memudahkan kehidupan manusia.

Ibu dan bapak sebagai orang tua biologis adalah orang yang besar dan banyak jasanya kepada anak.  Oleh karenanya, setelah berkewajiban beribadah kepada Allah, seseorang berkewajiban berbakti kepada kedua ibu-bapaknya. Terutama berbakti kepada ibunya yang lebih berat menanggung beban dan kesulitannya selama masa mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan mendidik anaknya. Sebagaimana yang disinggung Alloh dalam Al-Qur’an surat Luqman [31] : 14

وَوَصَّيْنَا اْلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَ فِصَالُهُ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْلِيْ وَ لِوَالِدَيَّ إِلَيَّ الْمَصِيْرُ.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman [31] : 14)

Flashdisk Kitab Kuning PDF

Rasulullah SAW bersabda:

وَ قَالَ رَجُلٌ لِرَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم: مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ؟ قَالَ: أُمُّكَ. قَالَ :ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ. قَالَ :ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ. قَالَ :ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أَبُوْكَ.

Berkatalah seorang lelaki kepada Rasulullah SAW: “Siapa yang paling berhak saya pergauli?”. “Ibumu”, jawab beliau. Tanyanya lagi, : “Siapa lagi?”. “Ibumu”, jawab beliau. Tanyanya lagi, “Siapa lagi?”. “Ibumu”, jawab beliau. Tanyanya lagi, “Kemudian, siapa lagi?”. Jawab beliau: “Bapakmu”. (HR Bukhari dan Muslim).

Peranan orang tua, terutama ibu, tidak sampai di situ, tetapi juga pada usahanya mengarahkan dan mempengaruhi kebaikan akhlak anak, serta kebahagiaan hidup dan kesalamatan agama anak di masa depan. Ibu adalah orang yang paling dekat dan sering berhubungan dengan anak, serta secara langsung mengadakan kontak pendidikan, bimbingan dan pengarahan kepada anak-anaknya. Karena peranan ibu yang cukup menentukan ini, maka tidak heran jika Nabi SAW bersabda :

الْجَنَّهُ تَحْتَ أَقْدَامِ اْلأُمَّهَاتِ

Sorga itu berada di bawah telapak kaki para ibu” (HR Ahmad).

Cara Berbakti dan Taat Kepada Orang Tua (Birrul Walidain)

Setidaknya ada 17 Cara berbakti kepada ibu bapak (birrul walidain) yang masih hidup, antara lain :

1).   Selalu patuh dan taat dalam semua perintah dan larangannya, selama tidak memerintahkan bermaksiat dan melanggar perintah agama. (QS Luqman [31]: 15)

2).   Berbicara dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan, terutama ketika keduanya sudah tua. Dan jangan berkata kasar sekalipun dengan satu kata “hus!”, apalagi sampai melaknat (misuh-misuh) dan membentak-bentaknya. Sebagaimana firman Alloh dalam Q.S. Al-Isra’ [17] : 23

۞وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا  ٢٣

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (dalam Q.S. Al-Isra’ [17] : 23)

3).   Jangan memaggilnya dengan suara keras.

4).   Jangan memerintah dan menyuruh orang tua melakukan apapun.

5).   Bersikaplah yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang dan tawadhu’. (QS Al-Isra’ [17] : 24)

6).   Membantu meringankan beban pekerjaan ibu-bapak

7).   Jaga nama baik ibu bapak dan jangan membikinnya merasa malu akibat perbuatanmu yang tidak bermoral atau melanggar hukum


Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca