PRILAKU JUJUR | ||
A. PRILAKU JUJUR
Makna Kejujuran Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur, karena dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam batinnya). Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang beriman, padahal sebaliknya. Jadi, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasululloh : آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاث : إِذَا حَدَثَ كَذَبَ , وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ, وَ إِذَ ائْتُمِنَ خَانَArtinya: “Tanda-tanda orang munafiq ada tiga, yaitu jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanat dia berkhianat” Imam Ibnul Qayyim berkata, Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengkabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya). Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Pada dasarnya setiap orang tidak suka ditipu. Bagaimana perasaan kalian jika ditipu oleh orang lain? Tentu rasanya sakit hati dan tidak suka. Sejatinya setiap manusia tidak ingin mendapatkan perlakuan curang dari siapa pun. Oleh karena itu, kejujuran merupakan salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki seseorang, Alloh memerintahkan bersikap jujur dalam QS At-Taubah : 119 ارتيپا : هاي اوراڠ اوراڠ ياڠ بٓرايمان ، بٓرتَقْوالاه كٓڤادا الله دان بٓرڮابوڠلاه بٓرساما اوراڠ اوراڠ ياڠ بٓنار (جوجور)Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena dengan kejujuran itulah maka kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Seorang Siswa belajar dan menyelesaikan ulangan dengan jujur. Pedagang menjajakan dan menakar barang dagangannya dengan jujur. Pejabat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur. Seorang wasit memimpin pertandingan olahraga dengan adil dan jujur. Seorang saksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allah Swt. Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Jika sudah demikian, maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit dan permasalahan menjadi tak berujung. Jika sudah demikian maka murka Allah Swt. akan segera menimpa mereka. Betapa pentingnya kejujuran dalam kehidupan manusia, sehingga Rosululloh bersabda : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيْقاً . وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ. وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّاباً رواه مسلمArtinya.”Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah berdusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta” (Dari Ibnu Mas’ud, H.R. Muslim) Beberapa Contoh Bentuk Sikap Jujur Ada beberapa contoh bentuk sikap jujur, diantaranya : 1. Jujur dalam niat Setiap amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, sedekah, i’tikaf di masjid, dan lain-lain, hendaknya kita lakukan secara jujur dan tulus (ikhlas) hanya kerena Allah. Demikian pula amal kebaikan lainnya, seperti menuntut ilmu, bekerja mencari rizki, membantu orang lain, dan perbuatan-perbuatan bagus lainnya pun harus diniati ikhlas karena Allah SWT. Niat karena Alloh ini dikatakan “jujur” jika dia melakukan amal ibadah & amal kebaikan lainnya tersebut betul-betul diperuntukkan Alloh, dan tidak ada kepentingan/tujuan lain seperti ingin dipuji (riya’), ingin mendapatkan keuntungan duniawi, dll. Jika ada tujuan/kepentingan lain, berarti niatnya dusta atau bohong, sehingga Alloh tidak akan menerimanya, dan tidak memberinya pahala. Rasulullah SWT bersabda: اِنَّمَاالْاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَاِنَّمَالِكُلِّ امْرِئٍ مَانَوٰى (الحديث : متفق عليه)ارتيپا : ” سٓسوڠڮوهۑا عامال ڤٓربواتان ايتو تٓرڮٓانتوڠ نِيَاتْۑَا دان سٓتياڤ اوراڠ هاۑا ممڤٓراوليه اڤا ياڠ سسواي دۤݟان نِيَاتْۑَا”2. Jujur dalam ucapanSeseorang disebut jujur dalam ucapan, apabila dia berkata apa adanya dan sesuai dengan perbuatannya. Setiap orang wajib menjaga lisannya, tidak berkata kecuali perkataan yang benar dan jujur. Allah SWT berfirman : يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوااتَّقُوااللهَ وَقُوْلُوْاقَوْلًاسَدِيْدًا (الاحزاب ۷٠)ارتيپا : “واهاي اوراݟ-۲ ياݟ بۤرايمان, بۤرتَقْوالَاه كۤڤاداﷲ دان اوݘاڤكانلَاه ڤۤركاتأن ياݟ بۤنار /جوجور ” (الاحزاب ٧٠)3. Jujur dalam Perbuatan Jujur dalam perbuatan, artinya seimbang dan sesuai antara perbuatann lahiriyahnya dengan apa yang ada di hati / batinnya. Misalnya, jika pada batinnya telah memaafkan kesalahan temannya, maka dalam penampilan lahiriyah juga diwujudkan dengan persahabatan yang akrab seperti tidak pernah terjadi permasalahan apapun dengan temannya itu. Demikian pula sebaliknya, jangan sampai lahiriyahnya menampakkan keakraban / persahabatan, tetapi dalam batinya terjadi permusuhan. 4. Jujur dalam Beragama Puncak dari sikap jujur adalah jujur dalam beragama, artinya betul-betul melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika sendirian maupun ketika bersama orang banyak. Dilaksanakan secara apadanya, sesuai yang diajarkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, dengan tidak mengurangi dan menambahi sedikit pun, serta tidak ada yang ditutup-tutupi dan disembunyikan. Cara Menanamkan Kejujuran dalam Kehidupan Kejujuran merupakan sikap terpuji (akhlak mahmudah). Sikap terpuji tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi butuh latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu, cara paling efektif menanamkan kejujuran adalah dengan berlatih jujur terus-menerus. Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sifat jujur ini akan melekat dalam diri kita. Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sifat jujur ini akan melekat dalam diri kita. Lalu kapan kita bisa mulai berlatih jujur? Jawabannya adalah sekarang. Jangan ditunda-tunda. Dan dimulai dari diri kita sendiri, kemudian baru mengajak orang lain. Manfaat Bersikap Jujur Dan Bahaya Bersikap Dusta Beberapa manfaat bersikap jujur, antara lain : 1). Kejujuran menyebabkan munculnya prilaku-prilaku terpuji dan perbuatan baik lainnya. Sedangkan prilaku terpuji / baik mengantarkan seseorang ke surga. Sebaliknya kedustaan menyebabkan munculnya prilaku-prilaku tercela dan perbuatan jahat lainnya. Sedangkan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. 2) Jujur akan melahirkan ketenangan hidup. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya terbongkar. 3) Orang jujur akan dicintai semua manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras. Orang yang jujur pasti disukai semua manusia. 4) Jujur akan mendatangkan keahagiaan dan keberkahan hidup dari Allah Swt. Bayangkan jika seluruh warga sebuah desa memiliki sikap jujur, tentu mereka akan hidup penuh bahagia dan mendapat limpahan berkah dan rahmat dari Allah Swt. 5). Kejujuran menguntungkan dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan kebohongan akan merugikan diri sendiri dan menyengsarakan orang lain. |
MENEPATI JANJI | ||
Memenuhi janji, artinya menepaji janji dan tidak mengingkarinya, baik janji terhadap Allah ﷻ maupun terhadap sesama. Alloh mencela orang yang suka mengingkari janji, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Ali Imran : 77:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat. Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”. (Q.S.Ali Imran : 77) Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji dan melanggar sumpah akan mendapat azab yang pedih dari-Nya. Allah tidak akan menyapa dan memperhatikan mereka pada hari kiamat. Setiap janji harus dilaksanakan karena janji adalah hutang. “اَلْوَعْدُ دَيْنٌ”. Jika hutang (=janji) tidak ditunaikan di dunia ini maka akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Seorang mukmin akan senantiasa menepati janji dan tidak akan mudah mengucapkan sumpah untuk meyakinkan orang untuk mempercayai janjinya. |
Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.