Download Kitab Muwattha Imam Malik
“Kitab al-Muwattha’ lil Imaami Maalik” adalah kitab yang di dalamnya terdapat kumpulan hadits-hadits yang disusun oleh salah satu Imam besar Umat Islam yang lahir di Madinah. Kata “al-Muwattha’” adalah asli dari Imam Malik dan disusun bab demi bab dengan tema Fiqh.
Terjadi beberapa pendapat tentang nama dari salah satu kitab tertua produk abad ke-2 H ini. Diantaranya: Pertama, sebelum kitab ini disebarluaskan, terlebih dahulu disodorkan pada 70 ulama ahli Fiqh Madinah.
Kedua, karena kitab tersebut “memudahkan” khalayak umat Islam dalam memilih dan mejadi pegangan hidup dalam beraktivitas dan beragama. Ketiga, berpendapat bahwa penamaan kitab al-Muwattha’ merupakan perbaikan dari kitab Fiqh sebelumnya.
Pengarang Kitab ini adalah Abu abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail bin Amr bin al-Haris Dzi Ashbah. Imam Malik dilahirkan di Madinah al Munawwaroh.
Sedangkan mengenai masalah tahun kelahirannya terdapat perbedaaan riwayat. al-Yafii dalam kitabnya Thabaqat fuqoha meriwayatkan bahwa Imam Malik dilahirkan pada 94 H. Ibn Khalikan dan yang lain berpendapat bahwa Imam Malik dilahirkan pada 95 H.
Sedangkan Imam Adz-Dzahabi meriwayatkan Imam Malik dilahirkan 90 H. Imam yahya bin bakir meriwayatkan bahwa ia mendengar Malik berkata: ” Aku dilahirkan pada 93 H “. dan inilah riwayat yang paling benar (menurut al-Sam’ani dan ibn farhun)
Imam Malik bin Anas dikenal luas akan kecerdasannya. Suatu waktu ia pernah dibacakan 31 buah Hadis Rasulullah SAW dan mampu mengulanginya dengan baik dan benar tanpa harus menuliskannya terlebih dahulu.
Download Kitab Muwattha Imam Malik
Kitab Al Muwattha’ Muqoddimah dan Juz-1
Kitab Al Muwattha’ Juz 2-5
Kitab Al Muwattha’ Juz-6
Kitab Al Muwattha’ Juz 7-8
Kitab Al Muwattha tersebut menghimpun 100.000 hadis, dan yang meriwayatkan Al Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi.Hadis yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada yang Mursal, mu’dlal dan munqathi.
Sebagian ‘Ulama menghitungnya berjumlah 600 hadis musnad, 222 hadis mursal, 613 hadis mauquf, 285 perkataan tabi’in. Disamping itu ada 61 hadis tanpa penyandara, hanya dikatakan telah sampai kepadaku” dan “ dari orang kepercayaan”. Tetapi hadis hadis tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri. Karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadis hadis mursal, munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam Al Muwaththa’ Malik.
Download Juga: Download Terjemah Al Muwatha Imam Malik
Imam Malik menerima hadis dari 900 orang (guru), 300 dari golongan Tabi’in dan 600 dari tabi’in tabi’in. Ia meriwayatkan hadis bersumber dari Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, Az-Zuhri, Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi dan Humaid ath Thawil. Muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari.
Di antara guru beliau adalah Nafi’ bin Abi Nu’aim, Nafi’ al Muqbiri, Na’imul Majmar, Az-Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az-Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin Dinar, dan lain-lain.
Di antara murid beliau adalah Ibnul Mubarak, Al Qaththan, Ibnu Mahdi, Ibnu Wahb, Ibnu Qasim, Al Qa’nabi. Abdullah bin Yusuf, Sa’id bin Manshur, Yahya bin Yahya al-Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah Abu Mush’ab, Al-Auza’i, Sufyan ats-Tsauri. Sufyan bin Uyainah, Imam Syafi’i, Abu Hudzafah as Sahmi, Az Zubairi, dan lain-lain.
Kitab al-Muwattha’ merupakan kitab hadis yang bersistematika fiqh. Al Muwattha’ berisi uraian konprehensif mengenai praktek normal dan baku yang dianut di Madinah.
Salah satu kelebihan dari kita al-Muwattha’ sebagaimana yang dikemukakan oleh Syeikh Waliyullah al-Dahlawi (1114-1176 H.). Bahwa ia tidak hanya mencakup hadits-hadits doktrinal seperti yang ada pada al-Kutub al-Sittah, akan tetapi juga mengandung praktek-praktek aktual dan historis serta petunjuk-petunjuk dari Nabi Saw. dan para sahabat. Bahkan al-Dahlawi menyatakan bahwa hadits-hadits yang dimuat di al-Muwattha’ sanadnya lebih unggul dari al-Kutub al-Sittah.
Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.