Berniaga bukan tentang bakat. Tapi tentang tekad dan Inovasi.

Saya meyakini bahwa siapapun bisa berniaga/berdagang . Ini pasti. Dagang bukanlah tetang bakat tapi tentang niat dan tekad yang kuat apalagi ditambah karena kondisi dan situasi alias kepepet.
2016 pasca menikah, dalam kondisi yang pas-pasan untuk bergantung pada penghasilan pokok dan terdesak berbagai kebutuhan, mau tidak mau harus mencari jalan lain untuk menghasilkan Rupiah. Akhir tahun 2016 kami memulai berjualan dengan hanya bermodal tujuh ratus ribu rupiah, fokusnya adalah berjualan barang-barang yang disukai wanita. Bermula jual tas murah, tas import batam, dan segala hal yang sedang viral waktu itu. Pokoknya PALUGADA (Apa Lu Mau Gua Ada) yang penting ada yg dijual. Namun tetap dirasa kurang maksimal, penjualan belum istiqomah, repeat order masih minim.

Suatu ketika Istri hamil besar , baju mulai sempit, dan mulai berburu baju hamil harian. Pilihan pertama jatuh pada daster. Daster murah hanya ada di Jawa tengah dengan ongkos kirim lumayan mahal. Okelah beli 5 biar pas sekilo dari sini mulailah ada ide untuk jual daster. Satu seri, satu lusin, satu kodi, hingga tak dirasa berkembang pesat ratusan daster. Rintangan? Pasti ada. Ada kendala bahan yang tak sesuai harapan. Coba berbagai konveksi dibelahan kota, sampling kemudian jika cocok ambil kargo. Begitu seterusnya
2019 digitalisasi diberbagai aspek, termasuk kami. Masuk marketplace shopee. Order offline juga masih mengalir. Hingga saat ini 2021, 2 toko shopee Alhamdulillah star seller, 1 tokopedia, website juga telah aktif. Omset 30 juta perbulan mungkin belum pernah terfikirkan sampai sejauh ini. Alhamdulillah , Alhamdulillah. Masih Receh dan terus berbenah.
Berniaga bukan tentang bakat. Tapi tentang tekad dan Inovasi.