Adzan dan Iqomah

Share Post

Adzan dan Iqomah

Menurut bahasa Adzan dan Iqomah adalah memberitahukan sesuatu hal. Dalam istilah syaraadzan dan iqomah adalah dzikir tertentu yang berfungsi sebagai sebuah panggilan atau pemberitahuan kepada orang banyak bahwasanya waktu sholat telah tiba. Adzan ini mempunyai lafadz-lafadz yang sudah ditentukan.

Dalil mengumandangkan adzan dan iqomah dalam Al Quran terdapat pada surat Al Maidah ayat 58 yang berbunyi:

وَإِذَا نَادَيۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ ٱتَّخَذُوهَا هُزُوٗا وَلَعِبٗاۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡقِلُونَ [٥٨]

Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (Q.S. Al Maidah Ayat 58)

Hukum mengumandangkan adzan dan iqomah adalah sunah bagi laki-laki. Sedangkan bagi perempuan yang disunahkan adalah iqomah karena adzan menuntut suara yang keras sedangkan suara perempuan termasuk aurat yang harus dijaga.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengumandangkan adzan dan iqomah ada lima perkara yakni: Pertama, berurutan lafadznya (tertib). Kedua, Muwalah (berturut-turut dalam mengumandangkannya). Ketiga, Telah masuk waktu shalat, kecuali adzan pertama shalat subuh yang dikumandangkan pada malam hari. Keempat, dilakukan oleh satu orang. Kelima, dilakukan dengan suara yang keras, sekiranya orang disekitarnya mendengar.

Flashdisk Kitab Kuning PDF

Orang yang mengumandangkan adzan disebut muadzin, Adapun syarat bagi orang yang mengumandangkan adzan dan iqomah adalah:

1.    Bergama Islam,

2.    Mumayiz (cukup umur),

3.    Laki-laki, jika didaerah itu ada kaum laki-lakinya.

Adapun bacaan atau lafal yang dikumandang ketika adzan adalah:

٢x   اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

(Allah Dzat Yang Maha Besar)

٢x    أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ الله

(aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah)

 ٢اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah)

٢x  حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

(Mari laksanakan shalat)

٢x  حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

(Mari menuju kemenangan)

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

(Allah Dzat Yang Maha Besar)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله

(Tidak ada Tuhan selain Allah)

Ketika adzan subuh setelah membaca

٢x حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

Ditambah Membaca lafal

٢x اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

(Shalat itu lebih baik daripada tidur)

Bacaan Iqomah:

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

    أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ الله

   اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

 ٢x قَدْ قَامَتِ الصَّلاَة

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله

Kesunahan dalam Adzan dan Iqomah:

Kesunahan dalam Adzan

1.    Tartil (pelan-pelan)

2.    Membaca dua kalimat syahadat dengan suara pelan sebelum mengulanginya dengan suara keras.

3.    Taswib pada adzan subuh yakni membaca.

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Kesunahan dalam Iqomah:

1.    Idroj (melakukan dengan cepat)

2.    Dengan suara pelan.

Kesunahan dalam adzan dan iqomah:

1.    Berdiri

2.    Menghadap kiblat

3.    Menoleh kekanan saat membaca.

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

4.    Menoleh kekiri saat membaca,

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

5.    Memiliki sifat adil, bersuara keras, bersuara bagus.

6.    Orang yang mengumandangkan iqomah adalah yang mengumandangkan adzan.

Kesunahan bagi orang yang mendengar adzan dan Iqomah adalah apabila mendengar bacaan adzan dan iqomah maka disunahkan menjawab dengan lafal yang sama kecuali pada lafal berikut:

Lafadz:

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ. حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

Jawaban.

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ

Lafadz:

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Jawaban:

صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ

Lafal:

قَدْ قَامَتِ الصَّلاَة

Jawaban:

أقامها الله وأدامها وجعلني من صالحي أهلها

Doa Setelah Adzan:

اللهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

Untuk doa adzan shalat Maghrib ditambah:

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

Doa Setelah Iqomah:

اللّٰهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Adapun orang-orang yang makruh mengumandangkan adzan dan iqomah adalah orang yang fasiq yakni orang yang melakukan dosa besar atau orang yang sering melakukan dosa kecil, orang yang berhadas kecil dan orang yang berhadas besar.

والله اعلم بالصواب

 


Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Ruangku Belajar

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca